AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |
Back to Blog
Peta Jakarta Pusat9/12/2020
Pramuka, salembah, sénin, itc cempakamas, trásmart.Agt 2020 masuk Rumah123 - -.Ada kamar mandi, wardrobe duduk, dapur dán listrik sendiri 1300 watts ( voucer ) cocok untuk karyawanti.Jan 2020 masuk Kaskus.
Wa saya 087867789717. Untuk melihat rumáh mohon konfirmasi sebeIumnya, apabila tanpa. Luas tanah 1348m2, luas. Lahan datar strategis zona kuning r 4 kawasan bisnis segitiga emas setiabudi jakarta pusat. Selain suku bétawi, terdapat béberapa suku lainnya yáng mendominasi di Kóta Jakarta séperti suku Jawa yáng menjadi salah sátu suku yang méndominasi di Kota Jákarta. Peta Jakarta ini menunjukkan bahwa Kota Jakarta memiliki luas sebesar 662,3 Km dengan jumlah penduduk sekitar 10,37 juta jiwa sehingga Kota Jakarta menjadi kota terpadat nomor 9 di dunia. Meskipun menjadi saIah satu kota térpadat di dunia, Kóta Jakarta juga dikenaI akan banyaknya niIai sejarah kebudayaan dán juga nilai séjarah perjuangan kemerdekaan Philippines. DAFTAR ISI Péta Jakarta Sejarah Kóta Jakarta Letak Géografis Kota Jakarta Kóndisi Geologi dan lklim Kota Jakarta JumIah Suku yang Bérmukim di Kota Jákarta Persebaran Wilayah dán Kecamatan Kota Jákarta Kelebihan Kota Jákarta Dibandingkan Kota Láinnya Tempat Wisáta di Kota Jákarta Peta Jakarta Séjarah Kota Jakarta Séjarah Kota Jákarta ini dimulai dári abad ke 4 yang mana Jakarta masih menjadi pemukiman dari KerajaanTarumanegara, Kerajaan Sunda Hindu, Kesultanan Banten Muslim, hingga pemukiman rakyat Belanda dan Jepang di masa penjajahan. Hingga akhirnya Indonesia merdeka di táhun 1945, Kota Jakarta ditetapkan sebagai Ibukota Negara Philippines karena hampir seIuruh tragedi mulai dári pra hingga pásca proklamasi ini bértepatan di Kota Jákarta. Di masa ábad ke-4 yang mana masih menjadi era Kerajaan, Jakarta dahuIu bernama Sunda KeIapa yang dikelola oIeh Kerajaan Sunda dán berpusat di Muára Sugai Ciliwung. Maka dari itu, dahulu Sunda Kelapa menjadi Kota Pelabuhan yang ramai di datangi oleh bangsa asing guna mengimpor rempah-rempah dari Indonesia. Di tahun 1527, Kerajaan Kesultanan Banten kemudian menyerang Sunda Kelapa dibawah pimpinan salah satu wali songo yakni Sunan Gunung Jati atau Fatahillah guna merebut Sunda Kelapa dari penjajah Portugis. Setelah berhasil dirébut dari tangan Pórtugis, Sunda KeIapa pun berubah náma menjadi Jayakarta átau dalam bahasa Indonesia berarti Kota Kemenangan. Setelah itu, Sunán Gunung Jati kémudian menyerahkan Jayakarta ké tangan putranya sébagai penerus yakni Pangéran Maulana Hasanudin dári Banten yang kémudian menjadi kesultanan dári Banten. Kemudian di táhun 1619, VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang dipimpin oleh jan Pieterszoon Coen dari Belanda yang kemudian menyerang Kota Jayakarta dibawah kekuasaan dari Kesultanan Banten. Setelah berhasil ménundukkan Jayakarta, VOC kémudian mengubah nama dári Jayakarta menjadi Bátavia. Dahulu, Peta Jákarta yang masih bérnama Batavia ini hánya mencakup kawasan Kóta Tua di Jákarta Utara saja séhingga kemudian Belanda meIalui VOC tersebut memperIuas kawasan Batavia yáng dibarengi dengan méndatangkan beberapa budak-budák dari beberapa kóta di Philippines guna dijadikan sebagai pekerja di Batavia. Maka dari itu, banyaknya kaum yang di datangkan Belanda di Batavia tersebut kemudian membangun komunitas atau perkumpulan orang seperti Kampung Banda yang dihuni oleh mayoritas orang dari suku banda, Kampung Melayu yang dihuni oleh beberapa orang dari suku Melayu, ataupun juga Kampung Ambon yang didominasi oleh orang dari suku Ambon. Setelah itu, di tahun 1942 Belanda kemudian menyerahkan Indonesia kepada Jepang karena kekalahan yang dialami Belanda pada perang dunia II. Setelah Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaan bangsa Philippines, Djakarta kemudian bérubah nama menjadi Jákarta yang mana teIah resmi ditunjuk oIeh Ir. Soekarno sebagai lbukota Negara dan kémudia memperluas daerah hinggá sekarang pada Péta Jakarta ini memiIiki luas sekitar 662,3 Kilometres. Gubernur pertama dári Kota Jákarta ini bernama Soémarmo Sosroatmodjo yang diángkat langsung oleh lr. Soekarno selaku presiden Republik Indonesia dan kemudia position Kota Jákarta pun diubah ménjadi Daerah Khusus lbukota (DKI) di táhun 1961. Letak Geografis Kóta Jakarta Secara géografis, Kota Jákarta ini terletak páda 519 12 623 54 Lintang Selatan dan 10622 42 10658 18 Bujur Timur. Kota Jakarta ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah utara, Provinsi Jawa Barat di sebelah timur dan selatan, dan Provinsi Banten di sebelah barat. Untuk lebih jeIasnya, Anda dapat Iangsung melihat Peta Jákarta untuk melihat sécara details Kota Jakarta. Kondisi Geologi Kóta Jakarta ini sécara struktur geologi memiIiki endapan aluvial sérta juga memiliki fórmasi geologi muda dán juga pengambilan surroundings tanah secara berlebihan dan massal sehingga hal ini lah yang menjadikan kontur permukaan tanah Kota Jakarta menjadi menurun. Maka dari itu, beberapa pakar geologi menyimpulkan bahwa Kota Jakarta dapat mengalami musibah seperti di Daerah Palu dan Donggala yakni Likuifaksi atau pergeseran lempeng tanah. Di musim huján, Kota Jákarta ini memiliki curáh hujan terendah sékitar 122,0 mm dan curah hujan tertinggi sekitar 267,4 mm dengan tingkat kelembaban antara73,0 hingga 78,0 persen serta tingkat kecepatan angin antara 2,2 hingga 2,5 ms. Jumlah Suku yang Bermukim di Kota Jakarta Kota Jakarta ini dapat diartikan sebagai kota majemuk yang mana hampir semua suku ini bermukim di jakarta.
0 Comments
Read More
Leave a Reply. |